Minggu, 26 Juli 2015

Situs Kubur Panjang



Situs Kubur Panjang adalah nama sebuah situs yang terdengar asing bagiku. Berdasarkan rasa penasaran tentang keberadaan situs tersebut, akhirnya berangkatlah ke Mojokerto tux melihat situs secara langsung. Situs kubur panjang berada di Dusun Unggah-Unggahan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto tidak jauh dari Situs Makam Putri Campa, Kolam Segaram, Museum Majapahit, dan Candi Minak Jinggo. 
Mengapa dinamakan situs kubur panjang??? Situs tersebut dinamakan kubur panjang karena memang bentuknya yang panjang. Ada peninggalan yang berupa prasasti Jawa Kuno yang dianggap sebagai nisan yang berbunyi “Pangadegning Bodii 1203”. Tulisan tersebut dapat diartikan bahwa pada tahun 1203 Saka (1281 M) atau sebelum Majapahit berdiri ada peristiwa penanaman pohon bodi atau beringin.

Kamis, 05 Februari 2015

Merapi Lava Adventure

Merapi Lava Adventure merupakan wisata yang menantang untuk menyusuri dan melihat bekas letusan Gunung Merapi yang dahsyat itu. Dari tempat parkir bus bisa menyewa mobil jeep dengan harga berkisar sekitar Rp. 250.000,- yang bisa ditumpangi 4 orang. Lumayan mahal sih tapi yang namanya penasaran ya hukumnya wajib buat mencoba.
Perjalanan ini cukup melelahkan karena melewati jalan-jalan berbatu yang merupakan batu bekas letusan Gunung Merapi. Ada banyak batu besar yang berserakan, ngeri juga sih membayangkan ketika gunung tersebut meletus.
Di tengah perjalanan sempat mampir di sebuah tempat melihat bekass jalan lahar. Disitu juga ada beberapa pedagang yang menjual makanan kecil, minuman dan oleh-oleh khas seperti bunga edelweis,,,
Kemudian melanjutkan perjalanan yang di kanan kiri ada pohon sengon yang ditanam untuk reboisasi. Ada juga tembok rumah bekas terbakar yang kemungkinan tersambar wedhus gembel. Nah.... Akhirnya sampailah di suatu tempat yang luas dimana bisa melihat Gunung Merapi berdiri menjulang. Ada juga beberapa pedagang makanan yang tersedia.

Selasa, 03 Februari 2015

Alun-Alun Kidul Yogyakarta




Alun-Alun Kidul Yogyakarta merupakan tempat yang bagus untuk bersantai. Ada banyak pedagang makanan, mainan dan suasananya nyaman kalau dibuat bersantai-santai ria. Alun-Alun Kidul terletak di depan Sasono Hinggil dan dekat dengan Pasar Ngasem. Ada 2 beringin kembar yang konon jika jalan sambil mata tertutup bisa masuk di tengah 2 beringin tersebut akan terkabul permintaannya. Konon sih... Entah bener ato nggak ya Allahualam...



Gak ada salahnya kalo ke Jogja mampir ke sini n mencoba permainan tersebut. Kalau gak bawa kain penutup, ada loch yang menyewakannya. Tinggal bayar 5 ribu, langsung dech coba permainan tersebut. Aku telah mencoba keseruan tersebut sampek 10 kali lhoo, tapi kagak berhasil,, Lumayanlah sambil olahraga menguras keringat, gak terasa keringat mengucuuuuuuurrrr,,,

Di dekat Alun-alun Kidul Jogja tersebut juga ada tempat wisata terkenal itu Taman Sari. Penasaran????? Sama, saya juga,,,,

Next time akan aku tulis,,,,, Ciiiiiaooooooo....

Candi Kalicilik Blitar





Candi Kalicilik secara administratif terletak di Dusun Kalicilik, Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar sekitar 11 kilometer dari pusat pemerintahan. Secara astronomis berada di antara 07 59 898' LS dan 112 08 422' BT. Candi Kalicilik dikenal juga dengan nama Candi Genengan atau Candi Puton. Kondisi candi masih terlihat bagus, bersih dan terawat. Pada waktu berkunjung kesana terlihat Bapak Muriyat sang juru pelihara Candi Kalicilik sedang membersihkan lumut dan tanaman paku yang tumbuh di badan candi. Secara arsitektur Candi Kalicilik terbuat dari batu bata merah yang direkatkan satu sama lain dengan sistem gosok. Batu andesit digunakan untuk memperkuat ambang pintu dan relung-relung candi. Candi berdenah bujursangkar dengan ukuran 6,8 meter x 6,8 meter dan tinggi sekitar 10 (8,3) meter. 
Dahulu, gapura pintu masuk lokasi candi berada di arah barat tetapi sekarang sudah ditempati sebagai rumah warga sehingga dibuatkan pintu masuk candi dari arah selatan. Bangunan candi terbagi menjadi tiga bagian yaitu kaki candi, tubuh candi, dan atap candi. Pada bagian kaki candi masih ada yang terpendam di dalam tanah sekitar 2 meter. Pintu masuk candi terletak di sebelah barat, pada bagian atas pintu candi terdapat hisan berupa kala yang mempunyai taring ganda, bertelinga besar dan memakai perhiasan permata dari tengkorak. Pada sisi utara, selatan, dan timur terdapat pintu semu yang di atasnya juga berhiaskan kala. Bilik Candi dalam keadaan kosong. Atap candi sudah tidak dalam keadaan utuh atau telah runtuh.
Pada tahun 1913 Candi Kalicilik pernah dipugar Belanda untuk mengantisipasi keruntuhan karena candi dalam keadaan miring/doyong. Pemugaran Candi Kalicilik terakhir oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1992/1993 pada bagian kaki dengan menggunakan batu bata Mojokerto.
Sifat keagamaan Candi Kalicilik adalah agama Hindu. Hal ini dibuktikan adanya Arca Mahakala yang merupakan perwujudan Dewa Siwa sebagai penjaga candi dan Arca Siwa Mahaguru yang terletak di halaman candi tapi sayang arca tersebut sudah hilang hilang.
Pada ambang pintu masuk terpahat angka tahun 1271 Saka (1349 Masehi). Tahun tersebut merupakan zaman Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Tribuana Tunggadewi. Pada dinding candi terdapat relief Dewa Surya yang dikelilingi oleh sinar matahari. Relief tersebut adalah relief Surya Majapahit yang merupakan simbol dari masa Kerajaan Majapahit.
Dahulu sekitar awal abad ke-19 bangunan kuno tersebut disebut Candi Genengan yang kemungkinan merupakan nama asli bangunan itu. Seperti tertulis dalam Kitab Negarakertagama, Ken Arok didharmakan di dua tempat yaitu, di Kagnangan sebagai Siwa dan di Usana sebagai Budha. Nama Genengan mempunyai kemiripan dengan Kagnangan. Selain itu Candi Kalicilik menunjukkan sifat siwaistis yaitu dengan adanya Arca Agastya (Siwa) yang pernah ditemukan di lokasi ini.